Selasa, 16 November 2010

mater 9, manajemen keuangan perusahaan

1. Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)

Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada. Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :

1. Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan   modal yang cukup besar.
2. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
3. renewal  (pembaharuan); tambal sulam. Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
1. Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
2. Review dan analisa.
3. Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
4. Implementasi
5. Mengumpulkan umpan balik atau feedback

Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1.Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas

Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran Modal itu digunakan untuk membuat perencanaan proyek, investasi, dan bisnis. Tahapan-tahapan di dalamnya yang harus diketahui adalah mempelajari cash flow yang didapat dari laporan arus kas, metode capital budgeting untuk mengetahui layak atau tidak proyek / invetasi / bisnis dijalankan, dan terakhir risk and return.

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.

Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternative

Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap. Diantaranya adalah:
1.       Investasi Penggantian
Pada umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus  (wear-out) atau usang (obsolete) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetp dilanjutkan.
2.     Investasi Penambahan Kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasii ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efesien.
3.     Investasi Penambahan Jenis Produk Baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk barudisamping produk yang telah diproduksi.
4.     Investasi Lain-Lain
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah ususlan investasiyang tidak termasuk dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.


Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

Jenis Investasi

       Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :

(1)                Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).
(2)               Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment)
(3)               Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).
(4)               Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

Penjelasan Masing-masing Jenis Investasi di atas

(1)  Investasi yang tidak menghasilkan laba.

·        Timbul karena adanya peraturan pemerintah atau syarat kontrak yang  telah disetujui.
·        Contoh: pemasangan instalasi pembersih air limbah.

(2)  Investasi yang tidak dapat diukur labanya.

·        Tujuan investasi untuk menaikkan laba, tetapi laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya inv ini sulit untuk dihitung secara teliti.
·        Pedoman yang biasanya dipakai adalah : % tertentu dari hasil penjualan, % tertentu dari laba bersih investasi yang sama yang dilakukan oleh perusahaan pesaing.
·        Contoh investasi ini : pengeluaran biaya promosi, biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan.

(3)       Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment.

·        Informasi penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin adalah informasi akunt ansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya diferensial.
·        Penggantian dapat dilakukan, jika biaya diferensial yang berupa penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian suatu mesin dan ekuipmen berjumlah pantas bila dibandingkan dengan aktiva diferensial.

(4)       Investasi dalam Perluasan Usaha

·        Yakni merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya.
·        Untuk menambah kapasitas akan diperlukan aktiva dife rensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pendapatan diferensial.

Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan beberapa metode :

a.         Payback Method.
b.        Average Return on Investment
c.         Present Value
d.         Discounted Cash Flows.

Kriteria Penilaian.

a.               Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
b.              Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

Arus Kas Masuk

        Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental Cash Flow dibagi menjadi dua : cash inflow / pendapatan (cif) dan cash outflow / pengeluaran (cof). Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.

Arus kas terdiri dari beberapa komponen :
1. Initial Cash Flow a.k.a Initial Investment = arus kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya rumah, mesin, pabrik., atau mobil. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cof.

2. Operating Cash Flow = arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat aktiva lancar, cif dan cof. Contoh : jika bisnis tersebut adalah restoran, maka operational cash flow-nya berupa sayuran, daging, listrik, sabun cuci piring, air, pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa dikatakan operating cash flow adalah uang yang keluar masuk bisnis anda setiap hari.

3.
Terminal Cash Flow = arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang dibeli pada saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cif. Misalnya perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah. Setelah didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal cash flow digunakan untuk menghitung total cash flow (= operating cash flow + terminal cash flow)

Metode Average Rate of Return

( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)

Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.

Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi



Rata-Rata Kembalian        =   Laba Sesudah Pajak  = … %
Investasi                                        Rata-Rata Investasi


Kriteria Penilaian.

c.               Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
d.               Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.

-   Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.


Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi

a.               Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
b.              Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
c.               Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.

Metode Masa Pengembalian Investasi

        Metode payback penriode merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan. Ada 2 macam model perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung masa menghitung pengembalian investasi sebagai berikut : 

a.   Apabila kas bersih setiap tahun sama
b.  Apabila kas bersih setiap tahun berbeda  

Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi penilaian investasi, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut :

1.    penilaian investasi sekarang lebih kecil dari umur investasi
2.  dengan membandingkan rata-rata produksiunit usaha tersebut
3.  sesuai dengan target perusahan

kelemahan metode ini sebagai berikut :

1.    mengabaikan time value of money
2.  tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pemgembalian

  
Metode Net Present Value

Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang dida- sarkan pada pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.

Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu.

Kriteria Penilaian :

Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial, maka usulan investasi tersebut dianggap mengun tungkan. Dan sebaliknya.

Metode Profilability Index

Kriteria kelayakan yang dipakai dalam sistem penilaian kelayakan investasi bisnis ini adalah metode profitability index (PI) atau indeks kemampulabaan. Metode PI merupakan penilaian kelayakan investasi yang mengukur tingkat kelayakan investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai sekarang total dari investasi inisial ( ). Metode PI menghasilkan index keuntungan PI dimana jika PI > 1 maka investasi dinyatakan layak dan jika PI <1 maka investasi dinyatakan tidak layak.


Metode Internal Rate of Return

IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain).
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proeed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.

Perhitungan IRR praktis
Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga yang diperkirakan akan memberikan nilai NPV positif misalnya 10 % yang akan memberikan NPV sebesar 382 dan dilanjutkan dengan perhitungan NPV yang negatif, Misalnya pada 20 % akan memberikan NPV sebesar -429. Dari data ini akan diperoleh IRR Sebesar 14,71 %, angka ini sedikit berbeda dari hasil hitungan diatas karena merupakan perhitungan empiris, angka ini bisa diperbaiki kalau rentang bunga tinggi dengan bunga rendah lebih kecil.

2. Perencanaan Keuangan

Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana ?

Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
a.      Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi ), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
b.     Pengeluran Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures)
Sebagai tambahan untuk memnuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan mmasa pemakaian panjang. Sebai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin-mesin.

Pembelanjaan atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)

Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
a.      Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek meliputi :
a)     Trade Credit (Utang Dagang)
Utang dagang disamping dapat merupakan pengeluaran, dapat pula berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian. Pemberian kredit dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya merupakan pinjaman jangka pendek bagi perusahaan.
b)    Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan)
Pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting. Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang yang disebut promissory notes yang menyatakan kesanggupan perusahaan untuk membayar pinjaman serta bunga yang tealh disepakati. Dalam jenis pinjaman ini bank juga mensyaratkan adanya jaminan (koleteral) yang memberikan hak pada bank untuk menyita jaminan tersebut bilamana pinjaman tidak dapat dilunasi.
c)     Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan)
Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank. Tetapi biasanya bank mensyaratkan peminjam untuk tetp memiliki saldo minimum di bank (compensating balance). Dalam hal ini perusahaan harus mempertahankan jumlah minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap mengendap di bank.
d)     Letter Of Credit
Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
e)     Commercial Paper
Adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Ini diterbitkan untuk jangka waktu tertentuu (30,60, 90, 270, atau 360 hari). Surat berharga ini dijual kepada lembaga keuangan atau perusahaan lain dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya dan pada akhir priode, surat berharga ini dibeli kembali oleh perusahaan sebesar nilai nominalnya.
f)     Factoring
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan.
b.     Sumber- Sumber Dana Jangka Panjang
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :
a)     Pembiayaan Melalui Utang
·        Utang jangka panjang
Alternative pinjaman jangka panjang lebih disukai daripada obligasi karena pilihan ini tidak mensyaratkan adanya keterbukaan informasi keuangan perusahaan kepada public. Sedangkan kelemahannya : adanya kebutuhan dana jangka panjang yang besar menyebabkan sulit terpenuhi oleh lembaga keuangan yang ada (keterbatasan kemampuan lembaga keuangan untuk memasok dana dalam jumlah besar)
·        Obligasi perusahaan
Obligasi adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan, yang menyatakan kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang surat berharga pada waktu tertentu. Selama waktu kontrak atau masa berlakunya obligasi, perusahaan penerbit harus membayar bunga per priode.
b)    Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing)
·        Saham biasa
Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah surat berharga yang memberikan hak suara kepada pemilik serta merupakan penerima hak terakhir atas asset perusahaan setelah pemegang obligasi dan saham preferen. Saham preferen adalah saham yang menjamin pembayaran deviden tetap kepada pemilik tanpa hak suara. Pemegang saham preferen merupakan penerima hak yang lebih dahulu atas asset daripada pemegang saham biasa .
Deviden adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham, baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen.
·        Laba ditahan
Alternative lain untuk pembiayaan modal sendiri adalah laba ditahan, yakni bagian laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Dengan menggunakan laba ditahan berarti perusahaan tidak perlu meminjam uang dan membayar bunga.
Sumber : penganggaran modal doc.
http://harihsusanto.blogspot.com/2010/05/kriteria-penilaian-investasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/IRR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar