Konsep Dasar Penilaian Ekonomi Kawasan
Konsep Dasar Penilaian Ekonomi Kawasan
Nilai Ekonomi Kawasan adalah adalah seluruh agregat nilai-nilai ekonomi (baik nilai langsung maupun nilai tidak langsung, serta nilai market dan nilai non-market) pada kawasan dimaksud, di luar nilai-nilai properti yang ada di dalam kawasan yang dinilai. Nilai Ekonomi Kawasan terdiri dari dari dua kelompok yaitu nilai ekonomi berbasis penggunaan/pemanfaatan yang disebut nilai guna atau Use Value (UV) dan nilai ekonomi berbasis bukan penggunaan/pemanfaatan yang disebut bukan nilai guna atau Non Use Value (NUV). UV terdiri dari nilai guna langsung atau Direct Use Value (DUV), nilai guna tak langsung atau Indirect Use Value (IUV), serta nilai pilihan atau Option Value (OV). Sedangkan IUV terdiri dari nilai pewarisan atau Bequest Value (BV) dan nilai keberadaan atau Existence Value (EV).
Pengertian masing-masing nilai adalah sebagai berikut:
1. Nilai guna langsung (DUV) adalah nilai ekonomi yang diperoleh dari pemanfaatan langsung dari sebuah sumber daya /ekosistem. Contoh: nilai produk atau hasil dari barang dan jasa dalam suatu kawasan, nilai produktivitas atau hasil produksi suatu kawasan budidaya (pertanian dan perkebunan), kawasan atau ekosistem tertentu (hutan, daerah aliran sungai atau catchment area, mangrove, terumbu karang), serta pendapatan dari pajak dan revenue dalam suatu kawasan;
Catatan: dalam menghitung DUV, penilai harus mengeluarkan komponen Nilai Properti (TRPV) dari perhitungan, karena apabila tidak dilakukan, maka terjadi duplikasi penilaian (double counting) yang mengakibatkan nilai kawasan menjadi berlebihan (over valued);
Catatan: dalam menghitung DUV, penilai harus mengeluarkan komponen Nilai Properti (TRPV) dari perhitungan, karena apabila tidak dilakukan, maka terjadi duplikasi penilaian (double counting) yang mengakibatkan nilai kawasan menjadi berlebihan (over valued);
2. Nilai guna tidak langsung (IUV) adalah nilai ekonomi yang diperoleh dari pemanfaatan tidak langsung dari sebuah sumber daya/ekosistem. Contoh: fungsi ekosistem mangrove sebagai pemecah ombak alamiah (natural breakwaters) dan pencegah erosi, lokasi pemijahan dan pembesaran ikan (spawning and nursery ground), pemisahan karbon (carbon sequestration); fungsi terumbu karang sebagai produsen organik dan pemijahan dan pembesaran bagi jenis ikan karang, perlindungan garis pantai; serta fungsi-fungsi lain yang terdapat di dalam kawasan hutan, catchment area, dan kawasan ekosistem lainnya;
3. Nilai pilihan (OV) adalah nilai ekonomi yang diperoleh dari potensi pemanfaatan langsung maupun tidak langsung dari sebuah sumber daya/ekosistem dimasa datang, dengan asumsi sumber daya/ekosistem tersebut tidak mengalami kemusnahan atau kerusakan permanen, contoh manfaat keanekaragaman hayati, spesies baru dalam suatu kawasan hutan mangrove, dan sebagainya;
4. Nilai keberadaan (EV): nilai ekonomi yang diperoleh dari persepsi sebuah keberadaan (existence) suatu sumberdaya/ ekosistem, terlepas dari apakah sumberdaya/ekosistem tersebut dimanfaatkan atau tidak. Contoh: hutan yang terancam punah, kawasan yang terancam tanahnya menjadi kritis, terumbu karang yang terancam punah, endemic species, dan sebagainya;
5. Nilai pewarisan (BV): Nilai ekonomi yang diperoleh dari manfaat pelestarian sumberdaya/ekosistem untuk kepentingan atau diwariskan bagi generasi masa depan. Contoh nilai sebuah sisitem tradisional masyarakat yang terkait dengan ekosistem/sumber daya, habitat, keanekaragaman hayati, dan sebagainya.
Dalam ilmu ekonomi sumberdaya, Nilai Ekonomi Kawasan disebut sebagai Total Economic Value (TEV). Nilai ini merupakan agregat dari nilai-nilai guna langsung maupun nilai guna tak langsung dari suatu kawasan yang dinilai. Dalam persamaan sederhana TEV dapat dituliskan sebagai berikut:
TEV = (DUV +IUV + OV) + (BV+EV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar